Pasang iklan murah bayar pulsa, klik disini
Pasang iklan murah bayar pulsa, klik disini

Makalah Kriteria Moral yang benar dalam Islam

Makalah Kriteria Moral yang benar dalam Islam


Download Makalah Pengertian Moral Keagamaan

Klik show untuk melihat Link Download
Makalah ini saya kutip dari sebuah skripsi atau Tugas Ahhir Jurusan PAI, silahkan baca Daftar Isi dan Ambil yang sesuai kebutuhan...
Download Disini :
https://drive.google.com/uc?export=download&id=0ByyS2Yqq_y7uNGlfVTI2TTVzVUE

Menurut pandangan islam, kriteria moral yang benar itu diantaranya adalah:

a. Memandang Martabat Manusia
Rosululloh telah bersabdah bahwa beliau diutus ke muka bumi ini untuk menyempurnakan martabat dan derajat manusia. Pada masa Rosululloh, banyak sahabat yang bertanya pada sahabat Ali, tentang apa saja sifat yang telah diwariskan rosululloh pada umatnya, sahabat Ali menjawab: a`lim, bersuka hati, toleran, berterima kasih, sabar, murah hati, berani, mempunyai rasa harga diri, bermoral, berterus terang dan jujur.
Memiliki rasa harga diri artinya adalah kapan saja dia bekerja untuk kepentinganya dan untuk memenuhi kebutuhanya, dia harus memperhitungkan segala sesuatu yang yang sekiranya bisa memalukan dan merendahkan posisinya, seperti tidak konsisten dengan martabatnya sebagai manusia, dan mempertimbangkan segala tindakan yang bisa mengembangankan kematangan spiritualnya, dan mengangkat posisinya agar bisa dibanggakan.

Dengan demikian kita mengetahui bahwa rasa harga diri adalah perasaan sejati manusia. Kita akan merasa senang jika kita dapat memberikan amal, bertindak toleran, sederhana, tekun dan lainya. Sedangkan sifat munafik, sombong, iri hati dan lainya akan menghina diri sendiri bila dilakukanya. Yang kesemuanya merupakan perasaan batin kita sendiri, tanpa terikat pada ajaran atau kebiasaan dan tradisi yang ada pada masyarakat tertentu. Islam mengutuk keras sifat- sifat jelek seperti itu dan melarang keras mengembangkanya.
Beberapa sifat yang baik seperti halnya merendahkan hati dalam pengertian menghormati orang lain dan mengakui prestasi mereka dan dalam pengertian memalukan diri sendiri untuk tunduk pada kekuatan, juga merupakan sifat yang mulia dan sesuai dengan mertabat manusia. Kualitas seperti ini dipunyai oleh mereka yang selalu bisa mengendalikan diri dan tidak egois dan dengan realistis mengakui hal- hal baik dalam diri orang lain dan menghormatinya. Sifat- sifat mulia tersebutlah yang membentuk landasan karekter yang mulia adalah bagian dari norma- norma moral islam yang tinggi.

b. Mendekatkan Manusia Kepada Allah
Sifat- sifat mulia yang telah disebutkan diataslah yang akan mendekatkan manusia pada Allah. Dengan demikian manusia harus memiliki dan mengembangkan sifat- sifat tersebut apabila kita akan membahas sifat- sifat Allah dan sebaliknya. Dia maha mengetahui, maha kuasa dan maha kompeten. Semua tindakanya telah diperhitungkannya baik- baik. Dia maha adil, maha pengasih dan penyayang. Semua merasakan karunianya. Dia menyukai kebenaran dan membenci keburukan. Dan seterusnya dan seterusnya.

Manusia dekat dengan Allah sesuai dengan kualitas- kualitas yang dimiliki. Jika sifat- sifat tersebut mendarah daging dalam dirinya dan menjadi pelengkapnya, bisa dikatakan bahwa dia telah mendapatkan nilai- nilai moral islam.

Orang- orang islam terlepas dari keuntungan dan kerugian yang didapatkan dari tindakan dan kebiasaanya, selalu mampu untuk mengetahui apakah tindakan atau sifat tertentu akan menjaga martabat kemanusiaannya dan apakah akan membantunya dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dia menganggap bahwa yang diinginkan adalah segala tindakan yang akan mengangkat martabat manusia mendekatkan dirinya kepada Allah. Demikian pula dia akan enggan dan menghindarkan diri dari segala tindakan yang akan merusak martabat manusia dan memperlemah hubungan dengan Allah. Dia menyadari bahwa perhatianya terhadap kedua kriteria tersebut secara otomatis akan membangkitkan gairah dan berantusias untuk berkarya dengan sadar untuk kepentinganya dan kepentingan manusia secara luas.

Subscribe to receive free email updates: